Jumat, 27 Januari 2012
Vita Marissa “Be Positive!”
Sosok Vita Marissa yang bersahaja begitu lekat dimata para pencinta
olahraga tePok bulu di tanah air, terutama setelah para pecinta
bulutangkis melihat perjuangannya bersama tandemnya Lilyana Natsir pada
laga Bank BRI Thomas dan Uber Cup bulan Mei silam. Pembawaanya yang
tenang dan ramah menjadi ciri khasnya.
Vita Marissa telah
dikenalkan kepada bulutangkis sejak usianya baru menginjak 6 tahun.
Melihat bakat putrinya, sang ayah memasukkanya ke sebuah klub
bulutangkis kecil bernama Aqua Puspita saat Vita berusia 8 tahun. Sempat
berpindah-pindah klub, anak bungsu dari tiga bersaudara ini akhirnya
masuk klub Tangkas yang kini bernama Tangkas Alfamart pada 1993. Tiga
tahun berselang, akhirnya pada tahun 1996 Vita resmi mejadi penghuni
pelatnas Cipayung, hingga kini.
Perjalanan karir Vita
sebagai atlet bulutangkis pun tak mudah. Di tahun 2001 Vita sukses
meraih gelar juara ganda putri di Indonesia Open bersama rekannya,
Deyana Lomban, Namun pada kejuaran Malaysia Open 2004, Vita mengalami
cedera bahu yang cukup parah yang mengharuskannya istirahat, namun, Vita
tetap tampil di olimpiade dan PON 2004 yang membuat cederanya makin
parah dan memaksanya untuk beristirahat lebih lama, kala itu Vita
berpartner dengan Nova Widianto di ganda campuran, Cedera yang
dialaminya diakui sebagai sebuah titik paling bawah yang pernah
dialaminya ditambah Vita harus menerima kenyataan “diceraikan” dari
Nova. Namun hal itu tidak menghentikan langkah seorang Vita Marissa
untuk menjajal kemampuannya bermain bulutangkis. Setelah berhasil
menyembuhkan cideranya, Vita kembali dipasangkan dengan Anggun Nugroho,
lalu Devin Lahardi, sebelum akhirnya dipasangkan dengan Flandy Limpele
di ganda campuran yang langsung menyabet gelar juara di Singapore Open
tahun 2006 silam. Di sektor ganda putri pun, Vita menunjukkan tajinya
lagi. Mengawali gebrakan bersama Greysia Polii, Vita berhasil menjadi
Runner Up Malaysia Open 2007, dilanjutkan dengan masuknya nama
Vita-Greys memperkuat Team Sudirman Cup Indonesia, yang kala itu duet
Vita-Greys berhasil menyumbangkan kemenangan untuk Indonesia di babak
semifinal mengalahkan pasangan Inggris Kellog-Emms dan sekaligus
mengantarkan Indonesia ke final Sudirman Cup untuk bersua China. Namun,
setelah Vita/Greys dicerai, akhirnya Vita dipasangkan dengan Lilyana
Natsir. Tak tanggung, ViLy mencuri gelar di kandang macan dengan
menjuarai China Masters 2007 lalu dengan membabat empat pasangan China.
.Sekarang,
olimpiade beijing telah menantinya di depan mata, target untuk
memberikan yang terbaik tak tanggung dia ucapkan dengan penuh semangat
dia berujar “Beijing? All the best dong… Terbaik lah”. Sebuah rumors
yang beredar bahwa dirinya akan pensiun setelah Olimpiade tanpa ragu
kami tanyakan untuk mendapatkan konfirmasi jelas. ” Kalo berhenti bisa
dibilang iya, bisa dibilang nggak. Masih may. maybe yes, maybe no. Dulu
saya pernah merasa di atas dan dibutuhkan oleh PBSI, terus pas cedera
juga saya pernah ada di bawah, dimana nggak ada sama sekali yang
memperhatikan. Sekarang dengan keadaan diatas saya nggak mau kejadian
kayak dulu lagi. Saya nggak mau jadi atlet seperti yang udah-udah. Susi
susanti saja pas mengundurkan diri nggak ada yang memperhatikan. Pelatih
yang sudah menyerahkan seluruh jiwanya, waktunya, tenaganya dan ilmunya
apa pernah dihargai? Yang ada mereka datang dan pergi. Ada di ingat,
engga ya udah. Kita lihat aja kedepannya. Tahun 2008 kan ganti pengurus,
kita lihat apakah pengurus baru bisa menghargai keberadaan atlet senior
seperti saya.” Jawabnya mantap.
Kemungkinan untuk menjadi
athlete pro pun diamini oleh Vita.” Kemungkinan pasti ada. Pastinya
nggak akan jauh-jauh dari bulutangkis”. Ditanya tentang makna dibalik
kesuksesan Team Uber Cup Indonesia yang berhasil menembus babak Final
lalu, Vita menjawab dengan tenang dan tersenyum.“ Uber Cup lalu itu
merupakan titik bangkit tim putri kita. Dari Maria dan Firda, udah
memberikan yang terbaik. Kalo buat bulutangkis indonesia ya mungkin jadi
nambah percaya diri kali yah”.
Apa sebenarnya arti fans
bagi seorang Vita Marissa? “mungkin arti fans bagi atlet beda dengan
arti fans buat artis. Dimana fans bagi artis merupakan segalanya, tapi
bagi kami atlet ya beda pentingnya, seperti saya pribadi kalo saya lagi
down, kalo buka internet ada yang support saya, ya bagus. Karena kita
tau kalo diluar itu banyak orang yang doain kita. Banyak orang yang
berharap dan banyak orang yang ada walaupun prestasi kita lagi jelek. Ya
fans bener bener penting!” ungkapnya.
Jawaban yang bisa
membuat semua fans Vita terharu. Kami pun kembali tergelitik untuk
menanyakan pertanyaan ini kepada Vita, setelah edisi lalu kami pun
pernah menanyakannya kepada Greysia Polii. Yaitu, akan jadi apakah Vita
Marissa seandainya dia tidak menjadi athlete? “ Kalo nggak jadi atlet?
Nggak muluk-muluk lah mungkin dulu pasti sekolah, kuliah, lalu
bercita-cita seh nggak tau jadi apa. Ya, saya nggak bisa berandai andai
seh. Saya ngejalanin hidup kayak aer aja. Udah ada arahnya gitu, tinggal
kita ngikutin. Kita mau tetep jalan disitu atau melenceng, yang penting
selalu usaha dan berbuat baik ajalah. Pasti nggak akan terlalu banyak
rintangannya”
Mungkin banyak orang yang bertanya, kenapa
Vita di usianya yang sudah cukup matang masih sendiri, saat ditanyakan
langsung diselingi canda dan pertanyaan balik kepada kami Vita bercerita
panjang, ” Hehe, gini yah, menikah itu harus ada jodohnya bukan?”
“Bukaaan..” jawab kami dengan serempak sambil tertawa bersama.
”
Yap, banyak orang yang kawin cerai. Untuk agama yang saya anut which is
katholik, saya nggak bisa sembarangan. Buat apa kita menikah karena
dorongan orang tua atau karena takut umur? Jadi, jalananin aja.. Hari
ini ya hari ini, kalo besok ketemu orang, ya bagus..ya udah..bersyukur
dengan apa yang kita punya sekarang..jadi nggak usah mengkhawatirkan
apapun…berdasarkan pengalaman kalo kita punya target malah nggak perduli
lah”
Buat yang penasaran pengen ketemu Vita, sambil
tertawa dia menjawab “ tetep tempat nongkrong favorit masih plasa
senayan atau nggak cari aja di tempat kopi pasti dapet hehe..” Sebelum
mengakhiri interview singkat ini, kami menanyakan pesan untuk semua anak
muda, pesannya hanya satu “Be Positive!” ungkapnya mantap. Kami tunggu
gebrakan dari Beijing! (the_r,guiks)
Vita Marissa
Jakarta , 4 Januari 1981.
Favorite
Movie : Last Samurai, Saw, The Lord of the Ring, Kill Bill, Happy Feet,
Ratatouille, Monster Inc, If These Wall Could Talk, Kungfu Panda, Step
Mom, Miracle Worker, Baby days out, The Fall.
Favorite book : Who
moved my cheese, The Missing Piece meet the Big O, The child call ‘it’,
Donald Duck,Smurf,Asterix andObelix,Buddha!
Favorite music : Josh Gorban, Celine Dion, Sarah McLahan, IL Divo.
#with edited
Kamis, 26 Januari 2012
I love Badminton
Ngeliat aksi para politikus Indonesia?? Pasti pada bosen dan boring sangat, palingan ya ngeributin KKN mulu... o.O
Tapi kalo ngeliatin aksi para Shuttler Indonesia, di jamin ga bakal bosen. Emang sih, sekarang sering kalah.. :D
Meski gitu, para pecinta bulutangkis ga bakalan bosen (ya yaloh namanya jga fans fanatiknya).
Pertama kali gue suka Bulutangkis..
Indonesia open 2008 emang gak semeriah Olimpiade, tapi berkat event itu. Rasa nasionalisme gue tumbuh.
Penyebabnya, saat ngeliat WD yg pernah dijuluki "DUET MAUT"
Ini dia mereka.. :* :*
Yess they are Vita Marissa/Liliyana Natsir a.k.a ViTet
Gue sempet ngeliat perjuangan mereka di Thomas Uber cup 2008. Bener2 perjuangan yg luar biasa. Ditambah lagi waktu pagelaran China Master Super Series 2007, Vitet dtang sebagai non unggulan, tpi sekali dteng mereka juara di kandang macan... :)
di SEA GAMES 2007 Vitet juga meraih 2 emas. Beregu dan Perseorangan. Yah walau 2011 blm dpet mski udah psangin mereka berdua.
#STANDING APPLAUSE + 4 TUMBS + HUG
Awalnya gue cuma ngeliat satu sisi yakni si cici cantik tercinta ci "Vita Marissa" permainan + cover lapangannya yg ciamik dan keren banget ditambah posturnya yg lumayan jangkung menjadi kelebihannya. Di Uber cup 2008 dia sempet dijuluki "The Leader". Karena selain senior dan berpengalaman Vita juga punya mental baja yg mampu buat teman2nya lebih semangat.
tapi setelah gue liat partnernya.. wih partnernya juga ga kalah keren. Partnernya nyentrik,cool abis + yg juga ciamik "Liliyana Natsir" atau biasa di panggiill cici Butet. :p
Smash ala Butet emang ga ada duanya.
Bekal main Mixed Doubles membuat mreka punya defense yg solid.. :D :D
#jadi galau ngomongin Vitet :(
Dri merekalah gue juga tahu nama2 beken just like..
Simon Santoso, Maria Kristin (eciee.. ehem.. ehem.. :p), Greysia Polii (cewek keren yg menggila di Istora Senayan tahun 2008), Jo Novita (kemana.. kemana.. dikau), Sony Dwi Kuncoro, Markis Kido/Hendra Setiawan, Muhammad Ahsan/Bona Septano, Alvent Yulianto/Hendra Aprida, weess dan banyak lagi (gak bisa disebutin satu" kehebatan mereka).
ViTetku berjaya di ISTORA thn 2008 :D :D
Sempet sangat sedih tahun 2009, waktu Vita dan Butet cerai dan mikir kalo WD Indonesia udah habis masa jayanya. Vita dan Butet sama2 konsen main XD
Ga ada ViTet, ToLyn pun jadi. ahahaha...
Kalo soal XD gue pegang ganda ini. Setahun lebih mereka berpasangan. Udah menghasilkan 2 gelar Super Series dan 4 gelar Grand Prix
Nih dia ToLyn (julukan Tontowi/Liliyana)
Owi/Butet pernah ngalahin juara Olimpiade Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung 13-21 21-11 21-10
Sampe skarang gue masih cinta mati sama Olahraga tepok bulu nih, meski gue punya pemain paling favorit. Tpi bagi gue semuanya itu favorit gue.
INDONESIA...
PROK.. PROK.. PROK.. PROK.. PROK.. \(´▽`)/ \(´▽`)/
Langganan:
Postingan (Atom)